SEBATANG TEBU MENJADI GULA MERAH


Pada tanggal 27 Agustus 2019, Smapa Quadigris Documenta (Tim dokumentasi SMA N 1 Pamotan) melakukan identifikasi dan penelitian di Brak Tebu desa Sukoharjo, Sulang, Rembang, Jawa Tengah. Dengan beranggotakan Novita Eka Wulandari,  Mocammad Satrio Pratama, Aulia Risma Azzahra.


Smapa Quadigris Documenta
(Fotografer By Suhadi)
Ternyata Batang tebu yang biasa diolah menjadi gula pasir atau gula putih, juga bisa diolah menjadi gula merah, atau biasa orang Rembang menyebutnya Gula Gethok.


(Fotografer By Moch. Satrio Pratama)

Ini adalah tempat pembuatan tebu menjadi gula merah yang disebut Brak Tebu. 


Brak Tebu adalah Tempat pemrosesan batang tebu menjadi gula merah. Di tempat ini ada empat tahap pemrosesan. Yang pertama adalah proses pemerasan batang tebu menjadi air gula, yang kedua adalah proses perebusan air gula menjadi gula merah, yang ketiga adalah proses pendinginan agar gula merah yang semula panas dan agak mengental menjadi mengeras sehingga dapat dicetak dan dipotong menjadi barang yang lebih kecil, sedangkan yang keempat adalah proses penimbangan dan pengemasan.


Pemerasan Air Tebu
(Fotografer By Moch. Satrio Pratama)
Diproses pertama ini para pekerja memeras tebu menjadi air gula menggunakan pemeras yang menggunakan mesin penggiling bermesin diesel. Air gula yang terperas selanjutanya ditampung disebuah wadah yang selanjutnya dialirkan  menggunakan pompa air ke bak perebusan gula.









Bak Perebusan Air Gula
(Fotografer By Moch. Satrio Pratama)
Ditahap kedua ini air gula memasuki tahap perbusan. Dimana proses ini memiliki tahap perebusan yang memakan waktu hampir satu setengah jam agar perasan air gula menjadi kental. Para pekerja selalu mengaduk air gula agar matang merata menggunakan adukan yang mereka buat sendiri dari sebatang bambu dan sebuah ember yang dijadikan satu.  








Proses Pendinginan Gula
(Fotografer By Moch. Satrio Pratama)
Tahap ketiga ini air gula yang sudah mengental dipidahkan kesebuah wadah besar yang bertujuan untuk mendinginkan sebelum memasuki proses penimbangan dan pengemasan. Proses tersebut dilakukan dengan cara mengaduk gula merah selama kurang lebih 15 menit sampai gula merah benar-benar mendingin. Para pekerja menggunakan sebuah dayung panjang untuk mengaduk gula agar tidak terlalu berat saat mengaduknya.







(Fotografer By Moch. Satrio Pratama)

Diproses terakhir ini gula merah yang sudah mendingin selanjutnya diangkat dan di timbang sesuai dengan Netto yang  ditentukan. Setelah itu melewati tahap  pengemasan.






Gula Merah Dari Tebu
(Fotografer By Moch. Satrio Pratama)
Ini adalah hasil Gula Gethok atau Gula Merah yang telah mendingin, dengan ciri khas lengket dan kental serta agak terasa pahit-pahit manis.

Gundukan Batang Tebu Yang Sudah Diperas
(Fotografer By Moch. Satrio Pratama)

Di sekitar Brak Tebu terdapat gundukan batang bekas perasaan air gula, hal ini di gunakan oleh para pekerja pembuat gula merah sebagai bahan bakar dari proses perebusan air gula menjadi gula merah.











Asap Brak Tebu
(Fotografer By Moch. Satrio Pratama)
Asap dari pembakaran tungku yang menjulang tinggi ke udara memang agak berdampak buruk pada udara disekitar, yaitu karena aroma yang menyengat dan menyebabkan polusi udara. Namun hal tersebut dapat menjadi ciri khas dari tempat tersebut.

Namun ada juga resiko dalam proses pembuatan gula merah tersebut yaitu terjadinya kebakaran.







Pekerja Sedang Mengangkut Batang Tebu Yang Sudah Diperas
(Fotografer By Moch. Satrio Pratama)

Penulis Mochammad Satrio Pratama Siswa SMA Negeri 1 Pamotan Kelas XI IPS 3


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pohon Kehidupan Desa Pranti

KEHIDUPAN MASYARAKAT NELAYAN KABUPATEN REMBANG

GAPURA CINTA NEGERI HUT RI 74